Senin, 31 Oktober 2016

Topologi Fisik dan Logic

Tags

Topologi Fisik dan Logic

  1. Pendokumentasian Jaringan Yang Ada

Contoh  Pendokumentasian Jaringan yang ada :
  • Jaringan yang ingin dibuat adalah jaringan warnet.
  • Warnet adalah Sebuah Tempat yang menyediakan komputer beserta layanan internet. Sebelumnya Belum terdapat sebuah jaringan pun karena
    kami ingin membuat jaringan yang baru.
  • Warnet merupakan salah satu tempat usaha yang memakai system jaringan computer dalam melakukan operasinya, agar jaringan computer di warnet tersebut terhubung ke internet diperlukan sebuah koneksi melalui jasa ISP ( internet service provider ).
  1. Survey Lapangan

Contoh :
Survei Lapangan Biasanya digunakan untuk mengetahui potensi pasar/keuntungan dari warnet tersebut nantinya.
Survey yang biasa dilakukan saat survei lapangan adalah :
  • Lokasi dekat dengan kawasan Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Pertama maupun perkantoran.
  • Lokasi berada di pusat keramaian,
  • Lokasi berada ditengah kawasan penduduk.
  • Dilokasi belum terdapat banyak warnet.
  • Lokasi berada pada perumahan penduduk.
  • Kemampuan finansial  orang-orang yang ada disana ( minimal sekali berkunjung mereka akan membayar 3000-1000 untuk pembayaran warnet).
  1. Topologi Fisik dan Logic

Contoh Perencanaan Topologi Fisik dan Logic :
  • Jenis Hubungan yang kami gunakan adalah Hubungan Client-Server.
Alasan : Karena Client-Server menggambarkan bahwa lalu lintas hubungan antar perangkat dikendalikan oleh satu komputer (Server) dan perangkat lainnya (Client) harus melalui perangkat tersebut setiap kali melakukan proses komunikasi.
  • Topologi yang digunakan adalah Topologi Bus.
Alasan : Karena pada topology ini kita sudah menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan jaringan komputer, seperti HUB, Switch, dll. (sama hal nya seperti di Warnet).
Kelebihan topologi Bus adalah:
  1. Instalasi relatif lebih murah.
  2. Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya.
  3. Biaya relatif lebih murah
Kelemahan topologi Bus adalah:
  • Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal.
  • Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit.
  • Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.
  1. Dokumentasi Kebutuhan Jaringan

Contoh implementasi dalam mendokumentasikan kebutuhan jaringan :
Hardware  yang dibutuhkan :
  • 1 buah computer yang dipakai untuk server
  • 5 buah computer untuk client
Spesifikasi untuk komputer client maupun server :
  • Processor Intel Pentium Dual Core 2,7 Ghz atau Lebih.
  • VGA  1GB atau lebih (karena digunakan Untuk bermain Game.
  • RAM Minimal 2 GB.
  • Monitor yang memiliki resolusi 1024 X 768 ke atas.
  • Memiliki Hard disk Minimal 500 Mb.
  • 1 printer untuk menampilkan hasil teks dan gambar ( Di server saja)
  • Mouse.
  • Keyboard.
  • Ear phone.
Perangkat Jaringan Yang dibutuhkan :
  • Router (Di server)
  • NIC (Network Interface Card) harus sudah bisa mengimbangi kecepatan yang dipakai untuk itu minimal diperlukan NIC memiliki kecepatan minimal 100/10 MBPS.
  • SWITCH/ HUB digunakan untuk menghubungkan tiap computer dalam sebuah jaringan local sebaiknya digunakan SWITCH yang memiliki 16 port.
  • Cable UTP yang digunakan minimal cat. 5 karena biasanya dalam sebuah warnet jarak antar tiap computer tidak terlalu berjauhan serta ini sesuai dengan NIC yang dimiliki. Konektor RJ45 untuk menghubungkan cable UTP dengan NIC. Dalam sebuah warnet biasanya digunakan tipe STRIGHT untuk menghubungkan client, server ke SWITCH dan menghubungkan Server Ke Router.
  • Modem ADSL.
Software yang diperlukan :
  • Billing sebuah aplikasi yang dipakai untuk membantu admin dalam melakukan perhitungan waktu dan biaya serta digunakan untuk membuat laporan keuangan dan laporan data karyawan pada warnet, selain itu juga billing digunakan untuk memanajemen client memberikan penomoran pada client.
  • Web Browser adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuka sebuah website dan melakukan aktifitas berinternet lainnya.
  • Apliksi Game Online untuk dapat masuk ke layanan game online misalnya Point Blank dll.
  • Alamat IP, alamat IP yang digunakan pada jaringan local di warnet menggunakan IP ver. 4 kelas C karena hanya terdiri dari belasan computer.
  • Sistem Operasi yang digunakan sebaiknya sama atau untuk server digunakan Sistem Operasi khusus server minimal untuk client adalah Microsoft windows XP atau untuk server Windows Server 2003, Debian Juga Boleh.
  • Internet Download Manager, merupakan aplikasi yang digunakan untuk membantu proses download.
  • Bandwitch limiter digunakan untuk mengatur bandwitch yang diberikan pada tiap client agar merata.
  1. Perancangan - Perencanaan Jaringan

Tahap awal ini bertujuan untuk mendapatkan needs (kebutuhan), keinginan (desirability) dan kepentingan (interest). Untuk mendapatkan ketiga hal ini harus dilakukan survey ataupun wawancara terhadap user. Selain itu harus ditentukan pendekatan yang paling fleksibel untuk tahapan selanjutnya.
Satu langkah yang paling penting dalam perencanaan jaringan ini adalah pencarian/investigasi dalam konteks sebelum jaringan terbentuk. Investigasi ini ditujukan untuk mencari pola kerja, alur, trafik dan kemungkinan bottleneck di dalam jaringan, selain itu investigasi ini bisa membantu dalam kemungkinan kebutuhan di masa selanjutnya. Berbicara dengan user langsung akan mendapatkan input yang lebih signifikan tentang kebutuhan mereka, keinginan dan mungkin juga ketakutan user. Sebagai admin anda harus bekerjasama dengan user.
Keputusan terhadap sistem jaringan bisa dilakukan dengan dua hal, memenuhi kebutuhan secara langsung atau memenuhi kebutuhan melalui hal yang bersifat alternatif.
Langkah selanjutnya adalah merancang biaya dengan batasan faktor-faktor kebutuhan dan keinginan di atas. Elemen-elemen yang menyangkut pembiayaan antara lain:
  1. Kabel, biaya kabel itu sendiri dan proses instalasinya, bisa terjadi biaya instalasi lebih tinggi dari biaya kabel itu sendir.
  2. Perangkat Keras, seperti komputer, NIC, terminator, hub dll.
  3. Perangkat Lunak, NOS, client dan berbagai aplikasinya.
  4. Pelindung Jaringan, seperti Uninterruptible Power System (UPS), anti petir, spark arrester.
  5. Biaya habis, biaya konsultan, arsitek maupun operator pada saat instalasi.
  6. Biaya berjalan, seperti biaya bulanan bandwidth, listrik, AC, gaji admin dan operator.
  7. Biaya pelatihan untuk administrator dan user.

  1. Perencanakan Kabel Secara Terstruktur

Tujuan Perkabelan terstruktur :

  1. Menentukan sistem kabel yang dipakai
  2. Untuk memungkinkan perencanaan dan instalasi kabel selama konstruksi / renovasi
  3. Menetapkan persyaratan kinerja
  4. Independen aplikasi
Pentingnya pengkabelan terstruktur :

  1. Memberikan fleksibilitas
  2. Mendukung lingkungan yang beragam
  3. Memastikan bahwa dapat diandalkan, kinerja tinggi
  4. Memungkinkan untuk bergerak cepat, menambahkan, perubahan
Elemen Perkabelan Terstruktur :
  1. Horizontal Cabling
  2. Backbone Cabling
  3. Area Kerja(WorkArea)
  4. Ruang Telekomunikasi(Telecomunication Room)
  5. Ruangan Peralatan (Equipment Room)
  6. Entrace Facilities
  7. Administration(TIA/EIA-606)
  1. Horizontal Cabling (Pengkabelan Horizontal)
Sistem pengkabelan horizontal terdiri dari kabel-kabel yang tersusun secara horizontal, terminasi mekanikal, dan patch cords (jumper). Pengertian horizontal disini adalah sistem pengkabelan akan berjalan secara horizontal baik diatas lantai ataupun di bawah atap.
Ada beberapa servis atau system yang harus diperhatikan ketika mendesain suatu sistem pengkabelan secara horizontal, yaitu:
  • Servis telekomunikasi meliputi suara, modem dan faksimile
  • Perlengkapan dasar switching
  • Koneksi manajemen komputer dan telekomunikasi
  • Koneksi keyboard/video/mouse (KVM)
  • Komunikasi data
  • Wide Area Network (WAN)
  • Local Area Network (LAN)
  • Storage Area Network (SAN)
  • Sistem pemberian isyarat lainnya pada gedung (seperti kebakaran, keamana, energi, HVAC, EMS, dan lainnya)
10
  1. Backbone Cabling
Fungsi dari sistem pengkabelan backbone adalah untuk menyediakan koneksi antara main distribution area, horizontal distribution area, dan merupakan entrance area. Sistem pengkabelan backbone terdiri dari kabel backbone, main cross-connect, horizontal cross-connect, terminasi mekanikal, dan patch cord (jumper) yang digunakan untuk koneksi silang backbone-to-backbone.
11
Sistem pengkabelan secara backbone harus mendukung kebutuhan konektivitas yang berbeda, misalnya LAN, WAN, SAN, saluran komputer, dan koneksi console perangkat.
Cara pengaman media transmisi jaringan (pengkabelan) yang benar yaitu:
  1. Planning, Sebelum kita melakukan penkabelan alangkah sebaiknya kita membuat rencana agar pengkabelan yang akan kita lakukan tidak mengalami kendala.
  2. Grounding, merupakan sebuah upaya keamanan dengan cara penanaman kabel ke dalam tanah untuk menghilangkan beda potensial antara logam yang teraliri arus listrik dengan tanah.
  3. Wiring Closet adalah tempat dimana jaringan dimulai
  4. Horizontal kabel yang menghubungkan host/computer ke 1 wiring closet (antara cross – connect panel di satu wiring closet) sering menggunakan sebagai 100 ohm , 4 pair, UTP, solid conductor cable, ditentukan dalam standart ANSI/TIA/EIA – 568 untuk komersial bangunan.
  5. Backbone Cable adalah kabel yang menghubungkan wiring closet satu dengan wiring closet yang lain atau pusat connettion point dapat menggunakan 100 ohm UTP , 62.5/125 – micron atau 50/125 – micron multimode fiber optic, atau 8.3/125 – micron singlemode fiber optic.
  6. Conduit, adalah pelindung kabel berbentuk pipa atau kotak melindungi sepanjang kabel
  7. Wall plate. adalah penanaman kabel di dalam dinding agar pengkabelan menjadi lebih rapi.
  1. Peralatan LAN

Peralatan jaringan LAN yang di gunakan antara lain :
Kabel dan Peralatanya :
Ada 3 bagian besar standard jaringan Unshielded Twisted Pair (UTP) yaitu :
  1. Ethernet 10Mhz (10 Mbs) 10BASE-T
  2. Ethernet 100 Mhz (100 Mbs) 100BASE-TX
  3. Fast Ethernet.dan Gigabits Ethernet 1000 Mhz (1000 Mbs).
Jaringan yang sederhana bisa dibuat hanya dengan 2 komputer. Masing -masing komputer mempunya NIC (Network Interface Card) dan menjalankan Software Jaringan dan antara keduanya di hubungkan dengan Cross Over kabel.
12

Untuk menghubungkan jaringan komputer yang lebih banyak diperlukan HUB atau SWITCH dan di gunakan kabel Straigh t-Thru.
13

Kabel yang biasa digunakan untuk jaringan twisted -pair adalah category 5 (CAT 5) untuk 10 Mbs dan 100 Mbs. Untuk Gigabit Ethernet gunakan Kabel CAT 5e atau CAT 6.
                             14
                                                          Kabel CAT5
Ujung dari kabel yang di buat baik Straight mau pun Cross harus di pasang konektor sebagai terminal dari kabel. Konektor ini di sebut RJ -45(Registered Jack 45).
 15

Tang Crimp digunakan untuk meng -crimp kabel dan konektor RJ -45.

16



Setelah mengetahui peralatan yang di butuhkan untuk membuat kabel jaringan mari kita coba membuat kable tersebut. Pada dasarnya kabel yang dipakai hanya 4 sisa nya sebagai ground dan pin-pin yang di pakai (hubungkan) adalah pin 1,2,3 dan 6 dan untuk kabel cross pin 1 di hubungkan ke pin 3, 2 ke 6, Pin TX (transmitter) berhubungan dengan pin RX (receiver). Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut.
17
Ada dua standard kode warna yang dapat di gunakan yaitu EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B. Kedua standar tersebut dihubungkan dengan konektor RJ -45 seperti berikut.
18
  1. Peralatan Antar Jaringan

Peralatan jaringan komputer yang akan kita butuhkan adalah sebagai berikut :
1. Perangkat keras (hardware) meliputi:
a. Komputer Server
Kompuer server merupakan komputer yang bertugas untuk melayani komputer client dalam sebuah jaringan. Biasanya komputer server menyediakan sistem operasi, aplikasi, database, koneksi, dan berbagai data yang siap diolah oleh komputer client.
b. Komputer Client
Merupakan komputer yang menerima pelayanan dari komputer server. Komputer client akan mengolah data yang telah disediakan oleh komputer server.
c. Kartu Jaringan atau NIC (Network Interface Card)
Fungsi utama dari NIC adalah membuat sebuah jembatan agar kompunukasi antar komputer dapat saling terjadi.
d. HUB/Switch (Konsentrator)
Hub/Switch merupakan sebuah perangkat keras yang berfungsi untuk menguatkan dan membagi sinyal jaringan kepada beberapa komputer dalam sebuah jaringan.
e. Kabel & Konektor
  1. Dalam sebuah jaringan, fungsi kabel pada umumnya adalah sebagai penghubung suatu komputer dengan komputer lainnya.
Terdapat berbagai jenis kabel yang sering digunakan dalam sebuah jaringan komputer, antara lain:
Twisted Pair Ethernet, Konektor RJ-11/RJ-45, Fiber Optic (FO), Kabel Koaksial, BNC Connector, dan lain-lain.
2. Dalam sebuah jaringan komputer juga terdapat suatu perangkat lunak atau software yang menjadi dasar dari sebuah jaringan komputer, yaitu:
a. Sistem Operasi (Operating System)
Untuk yang satu ini sudah tidak perlu dipermasalahkan lagi, sebab, hampir semua sistem operasi pada saat ini sudah dapat digunakan untuk membentuk suatu jaringan komputer.
b. Driver
Driver ini merupakan sebuah program yang memiliki keterkaitan atau bisa disebut juga sepaket dengan perangkat yang akan diletakkan alam sebuah komputer.

Kamis, 27 Oktober 2016

Troubleshooting Jaringan secara Sederhana

Tags

Troubleshooting Jaringan secara Sederhana

A. Troubleshooting pada OS
Dalam menggunakan jaringan komputer seringkali user menemukan permasalahan-permasalahan, sehingga menimbulkan rasa tidak nyamanan pada user. Berikut beberapa tips dalam troubleshooting jaringan pada sistem operasi Windows XP.

1. Status Jaringan“ Connected” Namun Tidak Dapat Terhubung Ke Internet 

Status yang tampil menunjukkan bahwa komputer kita telah terhubung dengan jaringan lokal. Meski demikian, komputer kita tidak dapat terhubung ke internet. Langkah yang dapat diambil 
Posted Image
a) Jalankan Web Browser Anda, dan cobalah untuk mengunjungi beberapa website, misalnya
coba kunjungi
hhtp://blazetorm.net . Jika dapat membuka satu website dan tidak dapat membuka
website lain berarti jaringan komputer Anda baik-baik saja, dan kemungkinan masalah
terletak pada ISP. Jika sama sekali tidak bisa terhubung, coba langkah berikutnya. Coba
untuk melepaskan sambungan modem ke line telepon, dan tunggu beberapa saat lalu pasang
lagi, dan coba lagi untuk mengunjungi website.
b) Jika Anda terhubung dengan media wireless, cobalah untuk melepas kabel WAN pada Access
Point, tunggu bebera saat dan sambungkan kembali dan coba lagi untuk mengunjungi website.
c) Cobalah untuk merestart komputer.
d) Jika tetap belum terhubung juga, cobalah untuk menghubungi pihak ISP untuk meminta
bantuan.

2. Status NIC atau Wireless: DisabledPosted Image
Jika hal ini yang terjadi, coba untuk masuk ke Control Panel > Network Connection > Pilih device NIC/Wireless yang akan diaktifkan > Klik kanan dan pilih Enable.

3. Limited or No Connectivity Status
Langkah yang dapat diambil :
a) Klik kanan pada icon network adapter dan pilih repair. Coba perhatikan apakah icon tersebut
sudah berubah menjadi connected ? Jika sudah berarti komputer Anda sudah dapat
terhubung ke jaringan.
b) Buka property TCP/IP dan pastikan bahwa konfigurasi TCP/IP adalah obtain IP Address
Automatically.
c) Cobalah untuk restart komputer Anda.


4. Network Cable Unplugged
Posted Image
a) Coba periksa apakah kabel jaringan Anda telah terpasang pada port NIC, jika belum
pasangkan kembali
b) Jika kabel jaringan sudah terpasang namun tetap tidak terhubung, cobalah untuk mengganti
port lain pada switch.
c) Jika masih belum bisa, cobalah untuk mengganti kabel jaringan. Siapa tahu, kabel jaringan
sudah rusak.
d) Jika tetap belum bisa, kemungkinan kerusakan terdapat pada Network Adapter, cobalah
menggantinya dengan Network Adapter lain.


5. Wireless Connection Not Connected

Posted Image
a) Periksalah status perangkat wireless Anda pada Windows, pastikan dalam keadaan aktif.
b) Cobalah untuk melakukan pencarian sinyal pada hotspot area.

B. Troubleshooting DHCP 

Layanan DHCP sangat vital dalam suatu jaringan komputer, kemampuan melakukan Troubleshooting DHCP tidak kalah pentingnya juga untuk Administrator Jaringan.

Dalam suatu infrastruktur jaringan komputer dalam suatu organisasi, salah satu komponen penting pendukungnya adalah DHCP server. Untuk itu, adalah sangat penting buat administrator jaringan untuk bisa melakukan troubleshooting DHCP server terhadap segala bentuk masalah yang berhubungan dengan DHCP server, baik masalah yang timbul akibat kesalahan konfigurasi dan instalasi DHCP, sampai masalah kecil yang menimpa sebuah computer yang tidak bisa menerima IP address dari DHCP server ini.

1. Verifikasikan konfigurasi client
Salah satu indikasi kegagalan suatu DHCP adalah jika sebuah komputer / client kehilangan koneksi terjadap resource-2 jaringan ataupun jika sebuah client komputer tidak bisa mendapatkan koneksi ke jaringan kali pertama. Pilihan kita adalah memastikan apakah ini berasal dari DHCP server, dari client itu sendiri, atau dari sumber lainnya.

Salah satu cara memulai troubleshooting DHCP adalah dari client untuk memastikan bahwa client menerima IP address dari DHCP server. Anda bisa lakukan command line “ipconfig /all” dari prompt DOS c:\> (kalau dari Windows tekan tombol Windows dan R bersamaan, terus ketik CMD dan tekan Enter). Bisa diperhatikan output dari “ipconfig /all” ini menunjukkan adanya DHCP enabled = YES. Ini berarti konfigurasi TCP/IP telah dikonfigure untuk menerima IP address secara automatis, dan jika DHCP server tersedia maka client tersebut harusnya sudah bisa menerima konfigurasi IP address dari DHCP server.
Posted Image
Atau bisa di klik gambar komputer di pojok kanan bawah dan pilih tab Support, bisa diperhatikan jika sebuah komputer bisa menerima konfigurasi dari DHCP server maka Connection status adalah “Address Type” = “Assigned by DHCP” (lihat gambar).
Posted Image
2. Troubleshooting DHCP server
Jika komputer masih juga belum connect, bisa di klik tombol “Repair”. Atau jika anda pertama kali melihat tanda segitiga kuning yang menandakan tidak menerima konfigurasi dari DHCP server, coba klik tanda “Repair” ini.

Ada 6 langkah yang dilakukan oleh Windows saat melakukan proses “Repair” yaitu sebagai berikut :
1) Melakukan pesan DHCP request untuk melakukan pembaharuan leasing IP address. Hal ini
mirip dengan kalau melakukan command “ipconfig /renew”
2) Menghapus cache ARP, langkah ini sama dengan kalau kita mengetikkan command “arp –d *”
3) Menghapus cache NETBIOS, yang sama dengan kalau kita melakukan “nbtstat –R” pada
command prompt
4) Menhapus cache DNS, yang sama dengan command prompt “ipconfig /flushdns”
5) Melakukan register ulang NetBIOS name dan IP address dengan WINS server. langkah ini
sama dengan command prompt “nbtstat –RR”
6) Register ulang computer name dan IP address dari client computer kepada DNS server dan
sama dengan command prompt “ipconfig /registerdns”


Jika client sudah bisa menerima IP address yang sesuai dengan jaringan dan tidak ada pesan Warning adanya IP conflict, maka bisa dianggap client tidak ada masalah dengan adanya IP address.

3. Kegagalan mendapatkan IP dari DHCP server
Jika anda mendapati output dari “ipconfig /all” menunjukkan adanya IP address, misalnya dari Server1 (169.254.0.1 sampai 169.254.255.254), atau dari alternate configuration, pertama kali lakukan “ipconfig /renew” atau klik “repair”. Jika hasilnya masih sama, hal ini menunjukkan adanya :
a) Tidak adanya DHCP server / DHCP relay agent pada range broadcast.
b) Putusnya koneksi DHCP server.
c) DHCP server scope bermasalah.

Bagaimana anda bisa memastikan adanya DHCP server pada broadcast range ? Karena IP clients didapat dari IP address Server1, maka anda tidak bisa melakukan ping ke DHCP server karena beda jaringan. Server1 pada range 169.254.0.0 – 169.254.254.254 dengan subnet mask 255.255.0.0. maka untuk itu anda harus memberikan IP address statis kepada client computer yang bermasalah ini dengan IP pada range address yang sama dengan DHCP server.

Jika IP address statis sudah di-configure, maka anda bisa melakukan ping ke server DHCP. Jika anda tidak mengetahui IP address DHCP server maka pada command prompt ketikkan “netsh dhcp show”. Jika hasil ping ke DHCP server berhasil – berarti koneksi ke DHCP server tidak bermasalah. Jika sudah bisa dipastikan bahwa kedua point 1 dan 2 tidak ada masalah, maka kecurigaan bisa karena adanya konfigurasi scope IP address DHCP server.

Jika semua clients tidak mendapatkan IP addres, pastikan terlebih dahulu bahwa:
a) DHCP server instalasinya sempurna
b) Konfigurasi DHCP server juga sempurna
c) Authorized juga berhasil, harus dari user Enterprise admin atau member Enterprise pada active directory domain anda.

Untuk memastikan scope IP address tidak bermasalah, maka pastikan bahwa scope active dan tidak habis semuanya dipakai oleh clients. Anda bisa melakukan yang berikut :
a) Re-authorized ulang bila perlu.
b) Deactivate scope kemudian activekan lagi.
c) Jika scope cepat habis, kurangi durasi lama sewa (lease time). Hal ini akan mempercepat
pelepasan IP yang dipinjam clients (terutama yang tidak aktif).
d) Pada client jika gagal, selain memastikan koneksi ke DHCP OK, pastikan juga port UDP 67 dan
UDP 68 tidak di block.



C. Tool/Perintah Troubleshooting Jaringan


Berikut ini 5 tool standar yang biasa di pakai untuk troubleshooting yaitu :

1. Ping
Ping digunakan untuk melakukan pengecekan konektivitas jaringan.
Format perintah ping : ping nama_host/ip_address option
Contoh : ping www.indowebster.com >> melakukan ping ke www.indowebster.com dengan IP 119.110.76.19.
Posted Image
2. Traceroute

Traceroute digunakan untuk melakukan pengecekan atau menelusuri jalur jaringan.
Contoh kasus : Kita coba melakukan ping ke www.yahoo.com dan hasilnya ternyata request time out. Untuk melakukan pengecekan sumber putusnya ada di kita atau provider, maka kita lakukan traceroute untuk mengetahui letak putusnya.
Contoh : traceroute www.blazetorm.com / www.yahoo.com

3. Netstat
Netstat digunakan untuk melakukan pengecekan terhadap koneksi yang terjadi dan juga port yang terbuka serta juga bisa digunakan untuk melihat routing table. Jadi dengan netstat, kita bisa tahu komputer yang kita pakai atau server yang kita setting itu koneksinya berada di mana dan apa saja port yang terbuka.
Posted Image 
Contoh : netstat -an >> untuk melihat koneksi berada di manakah.
netstat -tpnl >> untuk melihat port TCP yang terbuka.

4. Telnet
Telnet digunakan untuk mengecek apakah port itu dapat diakses dari client atau tidak. Jadi kalau kita sudah setting mail server maka kita bisa test apakah client bisa mengakses port 25(SMTP) dan 110(POP3) maka kita gunakan telnet.
Contoh : telnet ip_mail_server 25 >> untuk mengecek smtp.
telnet ip_mail_server 110 >> untuk mengecek pop3.


5. Tcpdump
Tcpdump digunakan untuk men-sniffer(menyadap) paket data yang lalu lintas. Dengan mengetahui paket data yang lewat itu dari IP mana dan tujuannya kemana, kita bisa melakukan identifikasi apakah ada sesuatu yang salah misalnya IP yang broadcast atau IP yang coba-coba melakukan aktifitas yang tidak benar.
Contoh : tcpdump -vv >> untuk melakukan sniffing paket.
tcpdump -i eth0 >> untuk melakukan sniffing paket pada interface eth0.
tcpdump host crazynuxer >> untuk mensniffing host crazynuxer

Pekerjaan teknisi meja bantuan (help desk)

Tags

Pekerjaan teknisi meja bantuan (help desk)


Pengertian Helpdesk
Helpdesk pada dasarnya adalah sebuah center point dimana masalah atau issue dilaporkan dan diatur secara terurut dan diorganisasikan. Dari perspektif umum, helpdesk merupakan bagian pelengkap dari sebuah fungsi pelayanan, dan bertanggung jawab sebagai sumber dari pemecahan masalah atau issue lainnya. (http://www.help-desk-world.com/help-desk.htm ).
Menurut Wooten (2001, p5), ”Helpdesk is a formal organization that provides support function to users of the companies product, services, or technology”. Jadi helpdesk merupakan bagian dari perusahaan yang menyediakan dokumen fungsi produk, servis atau teknologi dari perusahaan tersebut.
Helpdesk adalah sebuah departemen atau bagian dalam perusahaan yang melayani atau menanggapi pertanyaan teknis pengguna. Helpdesk digunakan untuk menjawab pertanyaanclient. Pertanyaan dan jawaban dapat disampaikan melalui telepon, email, web atau fax. Bahkan ada software helpdesk yang membuat orang lebih mudah untuk menjalankan helpdesk dengan cepat untuk menemukan jawaban yang bersifat umum. (http://www.webpcwebipedia.com )
Berdasarkan definisi diatas helpdesk merupakan bagian struktur atau program yang menangani pertanyaan dan keluhan baik itu dari pihak internal atau pihal eksternal dengan menyediakan informasi atau solusi yang dibutuhkan pengguna.
Kelebihan Helpdesk
Helpdesk memberikan pelayanan terbaik pada penggunanya serta dapat menurangi biaya. Hal ini dikarenakan berbagai keuntungan penggunaan helpdesk.
1.      Helpdesk dapat memberikan solusi atas pertanyaan – pertanyaan dalam kurun waktu singkat.
2.      Helpdesk dapat mengecek permasalahan yang ada dan mengatur pembagian staff.
3.      Helpdesk dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dalam menangani pertanyaan dan keluhan pelanggan.
4.      Helpdesk dapat memberi laporan kerja perkembangan kinerja para staff dan pimpinan.
5.      Helpdesk dapat menangani pertanyaan dan keluhan yang sejenis karena pertanyaan dan keluhan dicatat.
Cara Kerja HelpDesk




 

Berikut adalah beberapa feature dari aplikasi Trelis Desk:
Acount
Acount yang tidak terbatas untuk kategori staff yang dapat merespon lampiran file berdasarkan basis pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya (artikel,kategori,pencarian, dll) dan file tertentu pada “Submit a ticket”
Managemen Pengguna Email
Managemen pengguna email berdasarkan pada basis kesalahan email system.
Pembagian tiket berdasarkan departement
Dengan feature ini maka semua departement dapat menerima permintaan dukungan dan tidak tertutup untuk bagian IT saja. Misalnya departement Supply Chain Management yang menangani masalah inventaris barang dan sirkulasi barang dapat menggunakan aplikasi ini untuk menangani permintaan barang dari departement atau cabang kantor lain.
Prioritas tiket
Tiket dapat dibuat dan diberikan prioritas apakah tiket tersebut bersifat penting atau biasa saja. Dengan demikian bagian yang menerima tiket dapat memberikan dukungan dengan tepat sesuai prioritas tingkat kepentingan.
Pengalihan tiket
Tiket dapat dialihkan kepada staff tertentu sehingga tiket tersebut dapat ditangani oleh staff tersebut dan bertanggung jawab atas penyelesaian tiket tersebut.
Pengaturan hak akses berdasarkan group
Aplikasi ini memiliki tingkat akses berlevel yang dibagi berdasarkan group sehingga memiliki tingkat keamanan penggunaan yang baik
RSS tiket
Kita dengan mudah membuat RSS feed pada tiket yang menjadi tanggung jawab kita. Dengan demikian kita dengan mudah mengecek apakah ada tiket baru yang ditujukan pada kita dengan cepat.
Multi Language
Secara default aplikasi ini memiliki tampilan dengan bahasa Inggris. Namun dengan mudah kita dapat menerjemahkan aplikasi ini ke bahasa lain yang kita inginkan. Cukup dengan mengisi terjemahan dari kalimat-kalimat yang digunakan dalam aplikasi.
Knowledge Base
Memiliki knowledge base atau basis pengetahuan yang terintegrasi. Hal ini memudahkan kita dalam mencari langkah penyelesaian sebelum memasukkan tiket. Dengan feature yang memberikan saran solusi yang tersedia sebelum kita memasukkan tiket akan membantu meningkatkan efisiensi kerja karena mengurangi frekuasi dalam menangani masalah yang sama.
Dan beberapa fitur, antara lain :
·         Ticket departments
·         Ticket priority levels
·         Canned ticket replies
·         Group permissions
·         Ticket escalation
·         Ticket assignment
·         Rich text editor
·         Helpdesk RSS feeds
·         Ticket attachments
·         Skin manager
·         Language manager
·         Manage articles and categories
·         Article ratings and comments
·         Smart display of KB articles during ticket submission
·         Pipe support emails into your helpdesk
·         Email notifications